Jumat, 23 Oktober 2015

TEKNIK DASAR DAN FORMASI FUTSAL

Teknik dasar berserta formasi futsal
Strategi Futsal ini digunakan sejak decade 1950-an dan memiliki karakter dengan dua pemain di area pertahanan dan dua pemain di area penyerangan. Formasi Futsal ini sangat sederhana dan pemain tidak perlu banyak bergerak. Dua  pemain dibelakang bertugas mengamankan area pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang. Jarang terjadi perubahan posisi. Strategi Futsal ini lebih statis dibandingkan dengan yang lain dan lebih banyak digunakan untuk permainan dalam tempo sedang. Namun, tim yang berpengalaman sering menggunakannya dalam pertandingan krusial.
Tips:
Dua pemain depan akan saling menopang sementara dua pemain belakang tidak hanya mengamankan pertahanan, tapi juga ikut membantu memutar permainan.
Cuku efektif melawan tim dengan pertahnan yang lemah. Karenanya perlu melakukan penyerangan secara konstan. Tapi juga perlu melakukan penguasaan bola (ball possession) ketika tidak melakukan penyerangan.
Formasi 2-2                           memang menggunakan dua pemain depan dan dua pemain belakang. Namun, dalam praktiknya sebuah tim seharusnya menyerang dan bertahan secara bersama. Dengan begitu akan lebih mudang meraih hasil yang diharapkan.
Formasi Futsal 4-0
Formasi futsal ini diciptakan oleh tim-tim Eropa, terutama Spanyol. Terlihat hamper sama dengan       system 3-1 atau modifikasi 1-2-1. Namun yang membedakannya adalah penyerang tengah atau lebih dikenal dengan nama pivot bisal masuk ke area caster atau sebagai penjelajah di posisi sayap kiri, kanan, tengah, dan belakang. Artinya ia bersama tiga rekan pemain seecara konstan melakukan serangan atau bertahan. Permainan akan menjadi sangat rapat dan ketat sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat menyerang atau bertahan.
Tips:
Setiap pemain akan mengawal pemain lawan (man to man marking)
Sangat efektif ketika menghadapi lawan yang tangguh.
Memudahkan untuk menutupi pergerakan lawan dalam mendistribuusikan bola atau membuka ruang permainan.
Bisa memperlambat tempo permainan lawan, lalu memulai penyerangan.
Terkadang, permainan menjadi monoton karena bola mungkin dikuasi, sementara rekan lain hanya melakukan penjagaan terhadap pemain lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar