Minggu, 15 November 2015

Macam-macam cedera dalam sepakbola dan futsal

Cedera, kata ini sangat akrab di telinga kita terutama buat penggemar olahraga sepakbola dan futsal. Sering kita lihat dan dengar di lapangan saat ada kejadian benturan antar pemain, atau jatuhnya pemain yang kemudian pemain itu merintih atau berteriak  kesakitan sambil memegang bagian dari tubuhnya yang sakit, tidak lama kemudian pemain itu dihampiri oleh rekan-rekannya, setelah melihat bagian mana yang sakit salah seorang rekan mengatakan bahwa si dia mengalami cedera, ada yang bilang “ankle/engkel” ada juga yang bilang “bengkak” sampai ada yang bilang “hamstring”. Wah banyak juga istilah cedera, apaan sih itu ankle, hamstring, ACL, dll ? kalau dalam bahasa kita (Indonesia) disebut apa?.
Sebuah judgement mengenai jenis cedera ini sebenarnya tidak dapat sembarangan, yang dapat membuat pernyataan mengenai hal ini dengan pasti pastilah seorang ahlinya atau orang yang pernah mengalami cedera serupa yang gejalanya sama persis dengan apa yang pernah ia alami. Jika pernyataan jenis cedera ini salah dan yang melakukan penanganan adalah orang yang “awam”, maka akibatnya akan menjadi fatal. Kira-kira apa kita mau hobby yang kita gemari ini tidak dapat kita mainkan lagi hanya karena pernyataan dan penanganan yang salah?.
Karena ketidaktahuan kadang kita langsung pergi ke Tukang pijat/Ahli terapis tradisional untuk mengobati cedera itu, namun orang yang kita datangi ini apakah benar-benar mengerti cara pengobatan yang tepat?.
Bagaimana cedera itu bisa terjadi?, apakah murni karena salah lawan yang menjaga kita terlalu ketat hingga melakukan sliding tackle kepada kita?. Banyak sekali pertanyaan seputar cedera dan hal-hal lain di luar yang mengiringinya, mulai dari penyebab, pelanggaran, jenis, aturan, dan lain sebagainya.

Kata cedera tidak pernah jauh dari pemain sepakbola, mengingat permainan ini banyak menggunakan kerja otot tubuh dan kemungkinan berbenturan tubuh antar pemain juga sangat tinggi. Cedera dapat berdampak langsung terhadap masa depan karir dan kehidupan ekonomi keluarga dari pemain sepakbola. Cedera yang dialami pemain sepakbola biasa terjadi saat latihan maupun pertandingan, secara sengaja atau tidak sengaja, karena faktor lapangan, gerakan tubuh yang salah, berbenturan dengan pemain lain dan sebagainya. Bagian tubuh dari kepala hingga ujung kaki pemain sepakbola berpotensi mengalami cedera ringan atau berat.

Cedera atau luka menurut Wikipedia dalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka di sini juga dapat merujuk pada luka batin atau perasaan. Penyebab-penyebab cedera secara umum terjadi karena:
1.    Pemanasan yang kurang atau salah
2.    Gaya permaianan dan gerakan yang salah, dan
3.    Pendinginan
Tak sedikit pemain yang baru terdeteksi cedera setelah permainan usai karena benturan atau tekel-an saat di lapangan dianggap yang tidak parah. Sebenarnya cedera tidak hanya akibat benturan fisik dengan pemain lain, melainkan juga akibat terlalu memaksakan otot untuk bekerja keras sepanjang laga. Akibat paling umum dari benturan fisik adalah cedera yang sifatnya akut atau traumatic, sementara pemaksaan otot dan persendian dalam setiap pertandingan dapat memicu cedera yang sifatnya akumulatif. Menurut sebuah penelitian di California, cedera dalam olahraga sepakbola lebih banyak terjadi dalam pertandingan resmi yakni 35,3 kasus dalam 1.000 laga. Sedangkan saat latihan, cedera hanya terjadi sebanyak 2,9 kasus dalam 1.000 sesi latihan.
Dikutip dari Sportsinjurybulletin, Senin (12/7/2010) berbagai cedera yang dialami adalah:
·   Cedera ringan yang menyebabkan pemain harus absen kurang dari sepekan paling sering terjadi yakni 60,15%
·      Cedera sedang dengan durasi absen sepekan hingga sebulan sebanyak 26,17%
·      Cedera parah yang mengistirahatkan pemain lebih dari sebulan terjadi sebanyak 13,67%
Bagian tubuh yang paling rentan cedera adalah kaki, Persentasenya mencapai 77% dibandingkan lutut yang hanya 21% dan ankle atau pergelangan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar